Selamat Jalan Hanum, Gadis Kecil Korban Ganasnya Asap Riau

Screenshot melawan asap

Satu bulan setelah kabut asap melanda Riau dengan tingkat kepekatan yang membahayakan, Hanum, siswi kelas 6 SD di Pekanbaru meninggal dunia akibat kesulitan bernapas. Anak perempuan yang sedang asyik bermain itu jatuh pingsan dan tak pernah bangun lagi.

Saat ini, masih sangat banyak anak-anak di Riau yang terpapar kabut asap dua puluh empat jam sehari sementara hujan hanya turun sekadarnya dan asap pekat terus bergulung. Berdasarkan kepedulian akan masalah yang belum menemukan titik terang ini, saya mengajak kita semua untuk bergerak mengumpulkan dana untuk kawan-kawan di Riau.

Screenshot, Hanum dan Hanum

Target pengumpulan dana adalah sebesar Rp 50.000.000 yang akan digunakan untuk membeli 235 kotak masker jenis N95 dan 50 kaleng oksigen. Pengumpulan dana akan berlangsung selama 10 hari dan ditutup pada tanggal 26 September 2015. Apabila dana yang terkumpul melewati target, kelebihannya akan digunakan untuk membeli masker dan kaleng oksigen tambahan. Kenapa masker? Karena berdasarkan keterangan lembaga swadaya masyarakat setempat, persediaan masker di Riau saat ini sangat terbatas. Selain itu, masker bisa disimpan dan dipakai lebih dari satu kali.

Bantuan masker dan kaleng oksigen akan disumbangkan untuk warga yang membutuhkan melalui posko di Balai Adat LAM Riau, Jl. Pangeran Diponegoro (di depan hotel Arya Duta Pekanbaru). Penyaluran sumbangan ini akan dikoordinir oleh LSM JIKALAHARI (Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau) yang concern dengan penyelamatan hutan sejak 2002, khusus penggalangan Jikalahari akan diwakili oleh Gilda Pudikasari.

Jangkauan tangan kita tak cukup panjang untuk mengusir asap, namun saya dan Anda bisa menolong meringankan beban kawan-kawan kita di Riau. Nyawa Hanum tak sempat tertolong, namun kita bisa berusaha, semaksimal mungkin, agar tak perlu ada Hanum-Hanum lain yang menjadi korban paparan asap.