Langkah Sebelum Memecat Bos

Artikel berguna ini, dikirim melalui email seorang fulltimer blogger, sepertinya dia menggunakan strategi "email marketing" untuk menjual produknya, tapi tak apalah, yang penting ini memang artikel yang bisa digunakan. Kurasa ini memang artikel berguna, maka kuberi label useful articles agar digunakan oleh siapapun blogger yang sedang mempersiapkan diri untuk memecat bos ditempat kerja.

Ilustrasi
Sumber: https://tackk.com
Untuk memecat bos..., ini pengantar dariku, tulisan lengkapnya ada dibawah. Kulanjutkan, memecat bos memang perlu pertimbangan, apalagi jika bos suka sekali menggunakan potensi kita untuk keuntungan dirinya. Tak salah jika kita memutuskan dengan cepat bos yang tidak baik.

Baiklah, selamat menikmati sajian useful articles di bawah ini, dan hampir lupa.. terima kasih untuk pengirim artikel ini, namanya Herman Yudiono, email <herman.yudiono@gmail.com>, dan selamat membaca semoga bermanfaat.



Bagi seorang karyawan, salah satu hal yang paling ditakutkan adalah dipecat. Akibatnya, ia tahan bekerja sesuai telunjuk bosnya karena merasa tidak ada pilihan lain dalam mencari uang. Namun, itu tidak terjadi pada saya. Mengapa? Karena saya memecat bos saya.

Jika Anda ingin memecat bos Anda dan beralih menjadi full time blogger seperti saya, setidaknya ada tiga langkah yang perlu dilakukan terlebih dahulu:

1. Penghasilan blog minimal seperempat gaji Anda

Keluar dari pekerjaan dan lantas menjadi full time blogger merupakan tindakan berisiko. Oleh karena itu, risiko tersebut harus diminimalkan terlebih dahulu dengan membangun beberapa blog di saat Anda masih menjadi karyawan. 

Setelah blog-blog tersebut menghasilkan minimal seperempat gaji Anda sebagai karyawan, peluang Anda untuk memecat bos Anda semakin besar. Mengapa seperempat gaji? Karena berdasarkan pengalaman saya saja. Lebih besar lebih baik. 

2. Ketahanan finansial minimal satu tahun 

Sebelum memecat bos Anda, Anda harus memiliki ketahanan finansial minimal satu tahun ke depan. Yang dimaksud ketahanan finansial ini adalah biaya hidup selama 12 bulan ke depan. 

Jika biaya ini tersedia, Anda akan nyaman menjadi full time blogger dalam setahun ke depan sehingga fokus mengembangkan blog-blog Anda ke tahap berikutnya. Dengan kata lain, Anda tidak pontang panting mencari biaya hidup atau sedikit santai bila blog Anda tidak menghasilkan. 

Mulai sekarang, jika Anda sudah berkeluarga, hitung berapa biaya bulanan keluarga Anda. Lalu, berhematlah agar Anda dapat menabung untuk ketahanan finansial saat menjadi seorang full time blogger. 

3. Komunikasi intensif 

Jika Anda ingin memecat bos Anda, komunikasikan hal tersebut dengan isteri dan keluarga Anda. Umumnya, isteri Anda akan menolak karena Anda mengajaknya ke zona ketidakpastian penghasilan. Begitu juga dengan orang tua dan mertua. Namun, itu bukan menjadi halangan cita-cita Anda menjadi seorang full time blogger sepanjang Anda memberikan alasan yang masuk akal. 

Sekadar berbagi, berikut adalah beberapa alasan saya saat mengomunikasikan cita-cita saya menjadi full time blogger kepada isteri dan keluarga: 

  • Sekarang ini era Informasi, bukan jamannya industri 
  • Saya lebih nyaman menjadi full time blogger daripada menjadi karyawan 
  • Banyak full time blogger sukses dunia (misalnya Darren Rowse, Daniel Scocco, dan Spencer Haws) 
  • Banyak peluang menghasilkan uang dari blog 
  • Saya yakin dapat berhasil di dunia blogging karena saya serius 
  • Menjadi blogger adalah perbuatan baik 
  • Niat baik untuk mencari nafkah keluarga, bukan untuk mencuri 
Bagaimana kalau semua alasan tersebut tidak dapat diterima oleh isteri dan keluarga Anda? Anda yang memilih karena Anda yang menentukan.

Hal yang sama terjadi pada saya. Isteri dan pihak keluarganya menolak keinginan saya menjadi full time blogger. Namun, saya keras kepala dan tidak memperdulikan keberatan isteri dan keluarganya. Akhirnya, saya MEMECAT BOS SAYA pada 10 Oktober 2011. Maaf Bos!

Jika Anda seorang karyawan, apakah Anda berani memecat bos Anda?

-end of article-


Jawabku: "Aku akan rekrut bos ku, untuk jadi karyawanku..!", "dan kubayar dia dengan dua kali lipat keuntunganya selama menjadi bosku"