Berdiri Di Bahu "Monster Demokrasi"

People & Blogs - Posting ini, akan berkisah tentang perjalanan panjang demokrasi. Kita sekarang ada di era ketika orang ingin bekerja, dan setelah bekerja ingin menikmati hasil pekerjaan dengan bersenang-senang sesuai dengan apa yang dapat dirasakan nikmat menurut kepribadian yang dirasuki iblis hedonistik rata-rata orang saat ini.

Tulisan ini, tidak memuat fakta-fakta formal seperti kebiasaan para akademisi yang sudah terlalu kaku mengelola kenyataan dengan rintihan data statistik berikut grafik untuk penyederhanaan pikirannya. Apa yang ingin diungkapkan melalui posting ini untuk memperjelas dimana sesungguhnya posisi kita berada.

Kita seharusnya meliterasi mengapa demokrasi, bukan lagi menjalankan apa yang dimengerti  oleh kesepakatan yang telah ditetapkan dalam regulasi, dan dilaksanakan secara membabi buta tanpa diberikan ruang untuk terlibat memikirkan mengapa kita percaya saja dengan apa yang dibilang orang -orang pada umumnya, bahwa demokrasi dapat menata kehidupan kita ini.

Apa kata wiki?

Menelusuri apa, mengapa dan bagaimana demokrasi menurut kompilasi pekerjaan penulis artikel di wikipedia, belum juga memberikan penjelasan yang terang-benderang. Aku berpikir, semakin kalut saja rintihan demokrasi ini. Di bawah ini, kutipan ciri-ciri demokrasi dari wiki, yang kesemua cirinya kuanggap tidak pernah ada, dan hanya nyata di alam idea. 

Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:
  1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
  2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara).
  3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
  4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum
  5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
  6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
  7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
  8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
  9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan sebagainya).

Untuk lebih mudahnya memahami apa yang ingin kusampaikan, dan karena otak generasi sekarang mengarah ke YouTube, Pramoedya Ananta Toer melalui video ini dapat menjelaskan, semoga tercerahkan.