Di Pekanbaru, "Mendoan" Dinamai Tempe

"Yang benar, Mendoan bukan Tempe. Beda rasa dan bentuknya, juga beda cara pembuatan dan menyajikannya, hanya bahan dasarnya sama, yaitu Tempe"

Culinary - Mendengar kata "Mendoan" orang di Pekanbaru agak keheranan. Kalau kita mau repot sejenak untuk mencari istilah kata "Mendoan" di Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) terbaru, disebutkan: " men·do·an Jw n tempe yg dipotong tipis lebar, dicelupkan ke dalam adonan tepung berbumbu, kemudian digoreng setengah matang".

Dari istilah KBBI diatas, sebaiknya untuk menyebut tempe yang diberi adonan tidak lagi disebut tempe, karena jelas perbedaanya. Kalau cuma tempe, tidak ada lumuran adonan, dan kalau mendoan jelas ditepungi dulu.

Ini foto Mendoan, bukan Tempe
Diatas ada gambar Mendoan, yang kuambil dari kantin di depan kantor tempatku bekerja. Nama kantinya, Kantin Bersama. Penjualnya, orang minang dan jawa, mereka suami istri, Suami dari Jawa, Istri dari Minang, sebuah suku yang ada di Sumatera.

Untuk menikmati mendoan ini, biasanya disajikan cabe rawit warna hijau. semakin kecil, semakin pedas. Cabe rawit yang agak besar, biasanya kuran pedas. Jika kalian di Pekanbaru, mendoan disandingkan dengan sambal, dibuat dengan campuran saus dan diberi gerusan cabe merah.

Mendoan paling enak disantap ketika sore hari. Biasanya penjual mendoan menjajakan pada sore hari, ataupun pagi hari. Kalau sudah malam, sudah tidak enak lagi dikonsumsi.

Menurut wikipedia, Mendoan asal muasalnya dari Banyumas, Jawa Tengah. Kepopulerannya telah merambah hingga ke penjuru Nusantara.

Kantin Bersama