Buku dan Kentrung

Althaf sedang sibuk mempelajari 'Kentrung'

Buku dan Kentrung, dua barang ini yang sampai saat ini masih kusimpan untuk kuberikan anak laki-lakiku Althaf. Aku berharap dia suka dengan buku-buku, dan musik sebagai media untuk menyampaikan gagasan jika dirasa bicara sudah tidak lagi bermakna.

Althaf sekarang berusia tiga setengah tahun, sudah mengenal berbagai macam kata dari lingkungan maupun dari tontonan yang ada dirumah. Mahir memainkan gadget meskipun aku tak pernah mengajarkannya dengan serius. Sudah mengenal Youtube, dan lebih menyukainya dibandingkan TV yang banyak iklannya.

Anakku yang kedua, Tsaqif sekarang sudah bisa diajak tersenyum, usianya dua setengah bulan. Dua hari yang lalu, Sabtu-minggu, 8-9 Agustus 2015, sengaja aku tak pergi kerja, fokus untuk menghabiskan waktu bersama kedua anakku dan keluarga. Ternyata capek juga mengasuh anak dirumah.

Dari bangun tidur, memandikan, mengajaknya bermain. Sungguh melelahkan. Aku begitu takjub dengan istriku, dia begitu luar biasa mengasuh kedua anakku. Banyak hal yang dia kerjakan, dari mengurus pakaiannya, makan dan memikirkan bagaimana masadepan keduannya kelak. Bersyukur aku mendapatkan istri setabah dia.

Dengan pendapatan suami yang hanya staf rendahan dengan gaji UMR, dia tetap bertahan dan bersemangat mengasuh anak-anakku. Tidak salah aku menjatuhkan pilihan untuk menikahinya.

Tidak akan habis kata-kata untuk menceritakan kebaikannya. Posting ini, sebagai pengingat nantinya ketika aku sudah menjadi tua, dan mulai pikun, akan kugunakan untuk mengingat kembali betapa hebatnya istriku merawat anak-anakku.

"Buku siapa ini?" tanya Althaf. "Ini buku untuk Althaf semua," jawabku. Althaf sekarang ini sudah mulai mengikuti kebiasaanku dan kesukaanku. Dari baca buku hingga hobiku mempelajari alat musik, terutama 'kentrung' alat musik sejenis gitar ukuran kecil dengan 3 tali.

Althaf sedang membawa beberapa buku ke kamarnya