Header Baru Blog Pemilu dan Google Doodle New 2015



Sebelum google mengupdate logo baru tahun 2015, kemarin pagi, Selasa, 1 September 2015 aku juga mengupdate header blog yang kukelola, Blog Bawaslu Riau, kuganti deskripsi blog dengan tulisan "Gerakan Pengawasan Partisipatif Berbasis Blogger".

Uniknya, agenda yang kubuat, seolah sama dengan tim google ketika mengubah/mengupdate google doodle tahun 2015. Sebagai pengguna search engine google, tiap hari dapat dipastikan akan menemui tulisan google, dan kuperhatikan google doodle tahun ini semakin sederhana, dan dari desain artwork nya, sepertinya google ingin menyederhanakan tampilan, dan berusaha lebih dekat lagi dengan keunikan potensi tangan manusia.

Googel mencoba membuat tulisan dengan animasi tangan sedang menuliskan tulisan google dengan pastel yang biasa dipakai anak TK untuk menggambar. Ini kupersepsikan, google ingin lebih sederhana, dan makin sederhana. Kalau ada kata yang lebih sederhan dari kata sederhana, mungkin dapat menggambarkan apa visi google sebenarnya.

Kalau kita mau repot membaca visi perusahaan google, mereka ingin menampilkan kesederhanaan, dan fokus produknya pada pengguna, yaitu manusia. Kalu kita cermati perkembangan teknologi, khususnya perangkat digital, kita akan dibuat menjadi seorang yang serba instan, dan mudah, serta mengejar kata murah, tujuannya agar semua orang dapat membelinya.

Tentang header blog yang kudesain, aku berusaha untuk membuat tulisan yang sederhana juga, namun, kuperhatikan segmen pembaca blog Bawaslu Riau, adalah orang yang suka dengan pernak-pernik, bahkan ada yang menilai, "Koq sederhana sekali, saya tidak suka", dibilangnya. Akupun berpikir ulang, ini kesan dari orang yang suka merumitkan diri dan menyukai pernak-pernik yang sebenarnya tidak dibutuhkan, hanya ingin hiburan secara visual, bukan pada konten blog itu sendiri.

Untuk blog Bawaslu Riau, sengaja kudesain secara sederhana, dan fokus pada tulisan, bukan pada gambar-gambar bergerak yang menyukakan mata saja, tapi kurang memberikan pencerdasan bagi pembacannya. Aku mau, dengan dibuatnya blog tentang pengawasan Pemilu, ada blogger yang mempunyai kesukaan yang sama denganku, sehingga mereka mau membagi pengalaman maupun ikut berkontribusi membangun pengawasan partisipatif berbasis blogger.

Kalau kita runut sejarah Blogger, mungkin orang yang katanya pakar kepemiluan akan tercengang, karena baru sadar, jika yang dijiwai penemu blogger, mereka ingin kehidupan yang lebih demokratis melalui sharing pengalaman dan pengetahuan melalui blog.

Jadi yang namanya demokrasi, bukan melulu Pemilu, dan membungkam suara rakyat sesungguhnya, kedalam kotak suara yang sebenarnya tidak pernah bersuara, hanya prosedur menyuarakan suara ke dalam kotak, dan menghitung secara matematika kemudian menentukan pemenang dan menjadikannya pemimpin.

Blog sendiri, membuat orang, dalam hal ini blogger menjadi kritis untuk menilai pengalaman hidupnya dengan cara memberikan pendapat/suaranya dengan cara menyusun pemikiran yang diposting/dipublikasikan secara luas ke seluruh dunia, bukankah blog adalah produk demokrasi yang sesungguhnya.

Sampai dengan hari ini, aku tak habis pikir, kenapa pemilu di negaraku tercinta Indonesia, semakin tidak sederhana, dan malahan dari waktu ke waktu semakin menjadikan lembaga 'gemuk' kembali. Contohnya, sekarang ini ada tiga lembaga yang dinamai penyelenggara pemilu, yaitu KPU, Bawaslu, dan DKPP. Ada tren juga Pemilihan di tingkat RT, seolah desain demokrasi yang di bangun di negeri ini semakin jauh dari makna demokrasi yang nyata, malah semakin mengenaskan karena membuat orang sibuk hanya untuk memprosedurkan demokrasi melalui pemilu-pemilu dan pemilihan-pemilihan yang banyak sekali menghabiskan energi, waktu dan biaya.