Jumlah korban WNI di Arab Saudi Mencapai 41 orang

Screenshot, BBC Indonesia, Senin, 28 September 2015
Korban tragedi Mina asal Indonesia secara keseluruhan mencapai 41 orang setelah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengidentifikasi tujuh jenazah jamaah haji Indonesia, pada Senin, 28 September 2015 dini hari waktu Arab Saudi.

Dilansir BBC Indonesia, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil mengatakan ketujuh jenazah tersebut diidentifikasi di tempat pemulasaraan Mu’aishim.

“Jamaah meninggal dunia pada rilis sebelumnya sebanyak 34 orang, saat ini teridentifikasi lagi sebanyak tujuh orang sehingga jumlah total menjadi sebanyak 41 orang,” kata Abdul Djamil.

Selain korban meninggal, jumlah jamaah yang belum kembali ke pemondokan berkurang menjadi 82 orang dari jumlah sebelumnya sebanyak 90 orang.

Insiden berjejalan saat melakukan ibadah jumrah di Mina terjadi pada Kamis, 24 September 2015 lalu. Namun, data korban masih terus diverifikasi.

Hal ini, menurut Abdul Djamil, disebabkan penutupan akses oleh pemerintah Arab Saudi selama dua hari setelah insiden berlangsung sehingga pengurus haji Indonesia tidak bisa mendapatkan data.

“Kami baru mendapatkan akses ke tempat pemulasaraan jenazah pada tanggal 25 September 2015 pukul 23.00 WAS,” ujarnya.

Setelah mendapat akses, proses identifikasi dan pencocokan data juga tidak mudah dilakukan karena foto kondisi jenazah tidak sama dengan foto pada sistem komputerisasi haji.

“Kondisi ini juga mengharuskan kami berlomba dengan waktu dikarenakan semakin lama waktu identifikasi, semakin sulit kami dapat mengenali jamaah haji yang wafat,” katanya.

Aulia Putra, Sekretaris Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji, mengatakan proses identifikasi menggunakan nama atau tanda pengenal yang masih melekat di tubuh korban. Turut pula disebarkan foto-foto dari korban yang meninggal dan yang masih hilang untuk dicocokkan.

Responku, sebagai blogger turut berduka cita atas meninggalnya WNI di Arab Saudi, semoga yang ditinggalkannya dapat ikhlas menerima kenyataan ini, dan sebagai manusia, pasti kita akan mati juga, jadi yang masih hidup, agar bersiap-siap menanti giliran dipanggil yang mempunyai hidup dan jiwa, dan berbuatlah kebaikan dimanapun berada, hanya itu yang bisa kita lakukan.