Lagi-lagi Ketemu Kata 'Kontestasi', Huh..!

Pernahkah kalian membaca ataupun mendengar kata 'kontestasi'? 
Apa yang kalian rasakan ketika ada seseorang mangatakan kata yang 'aneh' ini?

Kata 'kontestasi' mungkin dapat mengesankan orang intelektual, namun sebenarnya tidak tepat, dan layak untuk diperbaiki. Jika kalian pernah membuka-buka kamus bahasa Indonesia, pasti aku jamin 100% tidak ditemukan.

Siang ini, Kamis, 17 September 2015, aku menemukan lagi di isi berita yang ditulis di website bawaslu.go.id., untuk megetahui perkembangan terakhir apa saja yang telah dilakukan pengawas pemilu untuk mengawasi pelaksanaan Pilkada serentak 2015 di seluruh Indonesia pada 9 Desember 2015 mendatang. Dan ini ada screenshot penggunaan kata 'kontestasi' dalam berita yang ditulis di website itu.

Coba kalian baca kalimat yang diatas, lalu apa yang kalian rasakan setelah membaca dua kata 'kontestasi' yang termuat pada paragraf diatas?.

Jika kalian menemukan kata ini di media, silahkan dikomentari, karena kebiasaan menggunakan kata ini dapat mengaburkan kalimat, yang seharusnya dapat dikatakan sederhana, yaitu perlombaan, ataupun pertandingan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak ditemukan arti kata 'kontestasi'. Kalau kata 'kontes', ada di KBBI, artinya perlombaan.

Untuk bacaan lebih lanjut, baca postingan ini: "Penggunaan Kata Kontestasi Yang 'Ngawur' dan Menjijikkan", disitu dijelaskan secara lengkap apa, kenapa, dan bagaimana menggunakan kata 'kontestasi' yang benar, menurut KBBI maupun kamus bahasa Inggris.

Kata 'kontestasi' dalam judul berita, sebaiknya kita turut memperbaiki, dan jangan lagi ikut-ikutan latah menggunakan kata 'kontestasi' yang tidak tepat.
Apalagi sekarang ini lagi musim Pilkada, media akan sering menggunakan kata ini, dan mengutip kata-kata politisi. Jika kalian penulis berita, ataupun editor naskah, mulai sekarang jangan gunakan kata salah kaprah ini, dan gunakan saja kata perlombaan ataupun pertandingan.

Proses menyerap kata ini, tidak bisa dibiarkan, karena akan mengaburkan kalimat yang seharusnya sederhana menjadi membingungkan pembaca, tak mencerdaskan malah menjadikan pembaca menjadi seperti orang yang sok intelektual.