Fenomena Wartawan BB

Skill Unik Wartawan di Era Digital, membuat berita dengan dua jempol menggunakan 'BB'

Wartawan 'BB' berkumpul di dekat speaker untuk mendengarkan penyampaian narasumber dan mengetik dua jempol menggunakan perangakat handphone


Wartawan 'BB' adalah sebuah nama yang kubuat untuk menamai fenomena wartawan media online yang dijiwai semangat 'tercepat', 'terkini', 'terupdate' dan ter yang lain, untuk menyajikan berita instan yang akan dikonsumsi oleh pembaca berita yang butuh sesuatu yang baru, atau istilah jawa 'anget-anget', istilah Inggris ter'Hot'.

Aktifitasku hari ini, meliput kegiatan pelantikan Penjabat Walikota Dumai, Rabu, 12 Agustus 2015 di Gedung Daerah, Pekanbaru, Provinsi Riau. Kantor menugaskanku untuk meliput kegiatan ini. Sebenarnya, aku tak terlalu suka dengan kegiatan yang sifatnya seremonial, tapi karena sudah lama ingin mengetahui bagaimana skill wartawan di era digital, aku merasa perlu untuk mengobservasi bagaimana cara kerja wartawan media online.

Membaca berita media online, akhir-akhir ini aku merasa tidak 'sreg', maksudnya tidak pas dengan apa yang menjadi standar sebuah berita. Sering kutemui beberapa berita media online, baik yang lokal maupun nasional belepotan menuliskan berita. Salah satu contoh yang sering kubaca, dan menggelikan ketika menemui salah ketik di berita yang dibuat oleh wartawan, khususnya wartawan 'BB'. Sebagai contoh, seharusnya menuliskan 'Pilkada', diketiknya 'Pildada'. Lagi, seharusnya 'Bawaslu', diketik 'Banwaslu'. dan masih banyak contoh lainnya. Sebenarnya tidak masalah, yang jadi permasalahan, setelah berita beberapa hari terbit, masih saja tidak di edit. Dan kesalahan ketik terus berlanjut.

Wartawan 'BB' dengan skill mengetik dua jempol, memang layak diacungi jempol. Hampir rata-rata wartawan yang sedang meliput di suatu kegiatan menggunakan perangkat handphone ini. Mungkin dengan pertimbangan mudah dan praktis membuat mereka para wartawan 'BB' memutuskan untuk mengetik menggunakan perangkat paling laris di negaraku ini.

Jika kita menemui berita belepotan salah ketik, ataupun berita cuma tiga paragraf, harap kita maklumi saja, karena skill dua jempol wartawan BB memang memungkinkan kesalahan ketik. Bayangkan saja, dengan keypad ukuran mini, mereka dapat menuangkan pikiran ke dalam berita, dan langsung dapat disajikan online, meski rata-rata belum di edit, "yang penting terbit".

Ini yang aku tidak suka, "yang penting terbit" tanpa melalui proses editing. Pembaca berita akan kesal dengan makin maraknya media online yang menjiwai kecepatan, dan kurang memperhatikan ketepatan dalam menulis berita. Maunya jadi cerdas setelah baca berita, eh.. malah bikin emosi karena berita yang disajikan kurang berkualitas.

Cepat dan akurat, dua kata ini yang perlu diperhatikan oleh wartawan 'BB', boleh cepat, tapi harus akurat. Media online kini terasa hambar, banyak berita yang dibuat, tapi kurang mencerdaskan. Apalagi saat ini sedang marak orang membuat media pemberitaan. Mereka berlomba-lomba untuk menyajikan informasi tercepat. Pantaslah kiranya jika makin bertambah jumlah wartawan dengan skill dua jempol.