Rasanya Jadi Notulen

Begini rasanya jadi notulen saat mengklarifikasi, ada ketegangan, lucu, dan sedih campur aduk tak menentu mengikuti alur pertanyaan dan jawaban yang terjadi selama klarifikasi. Jumat, 21 Agustus 2015 kembali lagi aku ditugaskan jadi notulen pelaksanaan klarifikasi di kantor.

Klarifikasi banyak menyita energi
Pagi ini, semua draft pertanyaan untuk digunakan pada klarifikasi siang sekitar pukul 14.30 WIB sudah kusiapkan, dan ada juga permasalahanku yang sudah hampir satu bulan belum clear tentang misteri tower dibelakang kantor yang tak ditindaklanjuti dua penyedia jasa internet. Wah.. ini sudah kelamaan nih, pikirku. Terlintas permasalahan ini setelah menyelesaikan membuat draft notulen, berita acara dan pertanyaan klarifikasi. (baca cerita ini juga: Tower Si Pembuat Onar)

Tiba-tiba, datang sesosok tubuh besar tegap dan agak gemuk mendatangi ruanganku, "Apa cerita internet kita?" tanya dia. "Mereka belum clear, Pak," jawabku. "Apanya yang belum clear?," dia balik nanya.

"Aduh.. apa yang harus kujelaskan?," pikirku dalam hati. lalu, kujelaskan sedikit apa yang kira-kira dapat dimengerti. Belum selesai penjelasanku, sudah disambung lagi dengan beberapa paragraf kalimat motivasi untuk segera menindaklanjuti kembali persoalan internet dikantor. 

Kembali ke rasanya jadi notulen, Sore, sebelum shalat Ashar, aku ditanya lagi, "Gimana, koq belum terpasang, ini sudah lewat jam 14," tanya dia. "Iya, belum terpasang," jawabku singkat. Setelah aku menyelesaikan kewajibanku pada Tuhanku, kembalilah aku kantor.

Gejolak Dua Penyedia Jasa ISP

Ada rekan yang memberikan informasi, "Mas, ada yang cari tuh..," katanya. "Dimana?" tanyaku menyelidik, pasti ada kaitannya dengan ISP yang belum jelas statusnya. Tanpa panjang pikir, aku langsung menuju ruangan rekan kerja yang memanggilku, dia minta nomor kontak dua ISP yang tak dapat mengambil keputusan bekerjama. Kuberikan dua nomor kontak, dan langsung diambil alih tugasku untuk mengurus ISP di kantor.

Antena Parabolik sudah dipasang, diturunkan lagi, bener-bener pekerjaan setan
Iyalah, tak apa-apa, kebetulan hari ini aku lagi sibuk jadi notulen diklarifikasi, dan kupikir ini akan sangat membantu. Selang sebentar, aku dapat kabar baru, dan dia minta agar aku mencari surat penawaran dari jasa penyedia internet. Lalu, kucarikan di petugas arsip, dia berikan apa yang kuminta.

Surat penawaran kami berikan, dan dibaca, kemudian diputuskan, kalau besok akan dipasang, dan kita tunggu hasilnya, apakah besok akan benar-benar terpasan? masalah ini seolah ada hal yang tidak bisa diatasi oleh kedua penyedia jasa ISP. Dan aku tetap berpikir positif saja, biar otakku tak tercemar dan menambah dosa karena terus dihinggapi rasa tak percaya sama orang lain. Memang faktanya, susah untuk dipercaya. Aku sadari, ini bukan persoalan mau sewa jasa ISP saja, karena ada kaitannya dengan uang dan hubungan antara dua penyedia jasa ISP yang agak kurang harmonis.